Anak Tidur Sendiri, Mengapa Tidak?

anak-tidur-sendiri


Anak Tidur Sendiri, Mengapa Tidak?— Sudah satu bulan akhirnya Kirana dan Kanaya tidur sendiri. Eh, bukan! Maksudnya anak-anak tidur di kamar terpisah dengan orang tuanya. Alhamdulillah tanpa drama. 

Memangnya, kenapa sih anak-anak harus tidur sendiri? Kalau kami, kami melakukannya dengan mempertimbangkan manfaat yang akan didapat jika anak tidur sendiri. Selain itu, kami juga menimbang kapan waktu yang tepat untuk memisahkan anak untuk tidak tidur lagi bersama orang tuanya.

melatih-anak-tidur-sendiri

Manfaat Anak Tidur Sendiri

Melatih anak tidur sendiri sejak dini ternyata mempunyai banyak manfaat. Manfaat yang diperoleh ini nantinya akan sangat berguna untuk tumbuh kembang anak pada masa berikutnya. Apa saja sih manfaat anak tidur sendiri?

1. Mandiri

Anak yang dibiasakan untuk tidur tanpa kedua orang tuanya mau tidak mau akan lebih mandiri. Hal paling kelihatan dari Kirana dan Kanaya adalah mereka akan segera ke kamar mandi jika merasa ingin buang air kecil. Mereka tidak selalu menunggu dan memanggil orang tuanya.

2. Berani

Bukan perkara mudah bagi anak untuk tidur sendiri tanpa orang tua. Tidur di kamar mereka sendiri akan melatih keberanian anak. Tantangan adalah mereka berani memejamkan mata tanpa dipeluk Ayah-Ibuk mereka. Anak-anak akan berusaha mengatasi ketakutan-ketakutan mereka sendiri. Pada awal pembiasaan, anak biasanya akan mencari orang tuanya. Tugas kita sebagai orang tua adalah meyakinkan mereka bahwa mereka bisa tidur tanpa kita.

3. Percaya Diri

Ketika anak sudah berhasil tidur di kamar mereka sendiri, mereka merasa mampu mengatasi tantangan-tantangan yang mereka hadapi. Dampaknya, anak menjadi yakin bahwa mereka bisa melakukan sesuatu tanpa selalu tergantung pada orang lain. 

4. Paham Privasi

Anak yang dibiasakan tidur di kamar sendiri, terpisah dari orang tua, akan mengidentifikasi barang yang dimiliki. Mereka juga paham akan pentingnya hak milik dan pentingnya meminta izin, termasuk mengetuk pintu kamar orang tua. 

5. Adaptif

Anak terbiasa menyesuaikan diri dengan keadaan. Ia mengatasi kecemasan sendiri dan membuat nyaman dirinya sendiri. Kemampuan adaptasi ini akan seangat berguna ketika nantinya orang tua melepas anak bersosial. 

Waktu Terbaik Melepas Anak Tidur Sendiri

Mengingat banyaknya manfaat dari anak tidur sendiri, kami pun mempersiapkan mereka untuk berani tidur sendiri. Permasalahannya adalah kapan sih waktu yang tepat untuk melepas mereka? 
Banyak sekali artikel mengenai ini. Namun, bagi kami ada beberapa pertimbangan yang kami gunakan untuk memutuskan apakah anak-anak sudah siap pisah kamar dengan kami.
  1. Anak sudah lulus toilet training. 
  2. Anak sudah bisa berkomunikasi. Ini penting sekali. Setidaknya jika terjadi sesuatu anak bisa berteriak dan minta tolong.
  3. Anak bisa tidur tanpa bantuan orang lain. Istilahlah, mereka sudah bisa disuruh mapan sendiri. Tidak perlu dikeloni Ayah atau Ibuk lagi.
  4. Anak tidak takut gelap.
  5. Ini alasan paling urgen: tempat tidur kamu sudah tidak muat untuk ditiduri 4 orang.😂


Melatih Anak Tidur Sendiri

Saya paham melatih anak untuk tidur sendiri tidaklah mudah. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang memang sudah dipersiapkan bahkan sejak mereka bayi.

1. Mematikan Lampu Saat Tidur

Sejak anak-anak lahir, kami terbiasa tidur dengan lampu padam. Selain karena alasan kesehatan, kebiasaan ini juga menumbuhkan keberanian anak-anak akan gelap. Jadi, jika waktunya anak di lepas anak sudah mempunyai bekal tidak takut akan gelap.

2. Latih dengan Tenda

Jadi, sebelum pindah di kamar kami meletakan kasur di tenda. Beberapa waktu anak-anak saya minta tidur di tenda, seolah sedang bermain. Lambat laun, kebiasaan ini ternyata membuat mereka bisa tidur sendiri tanpa harus dikeloni.

3. Beri Rambu-Rambu

Jauh hari ketika masih tidur bersama kami, Kirana dan Kanaya saya beritahu bahwa mereka tidak akan selamanya tidur bersama kami. Suatu saat mereka akan tidur di kamar mereka sendiri. Saya selalu tanyakan ingin kamar seperti apa? Kamarnya mau di cat apa? Ini untuk merangsang mereka agar mau menempati kamar sendiri.

4. Siapkan Kamar Tidur

Sembari memberi rambu-rambu, kami persiapkan kamar untuk mereka. Tak ada yang istimewa sih. Paling hanya menyesuaikan warna cat dan memberi wallpaper animasi kesukaan mereka. Ini terbukti ampuh membuat mereka betah menempati kamar mereka sendiri.

5. Ritual Sebelum Tidur

Bagian ini biasanya dilakukan Ayah. Jadi, setiap waktu menjelang tidur Ayah akan mengajak anak-anak menggosok gigi dan meminta mereka buang air kecil. Setelah ritual ini dijalani, mereka sudah paham akan kewajiban mereka. Masuk kamar dan bersiap tidur.

6. Ritual Pamungkas

Kebiasaan pamungkas untuk membiasakan mereka tidur di kamar adalah mengantarkan mereka tidur sembari memberi kecupan selamat tidur. Pokoknya kalau Ibuk sudah bilang selamat tidur Naya dan dibalas selamat tidur Ibuk, sudah pasti aman. Mereka akan tidur dengan nyenyak sampai pagi.

7. Beri Pujian

Jangan lupa, beri pujian setiap kali mereka bangun pagi. Katakan bahwa mereka hebat sudah berani tidur sendiri. 


Nah itu dia, mengapa Mamak Mahajeng sudah menyuruh anak-anak tidur sendiri terpisah dengan orang tuanya. Semoga bermanfaat!
Susana Devi Anggasari
Susana Devi Anggasari Hai, saya Susana Devi. Mamak dari Duo Mahajeng, Mahajeng Kirana dan Mahajeng Kanaya. Untuk menjalin kerja sama, silakan hubungi saya.

Posting Komentar untuk "Anak Tidur Sendiri, Mengapa Tidak?"